Berawal hanya menjadi teman satu kampus di Harvard, nama Priscilla Chan tiba-tiba saja melejit. Itu wajar saja sebab ia merupakan sosok perempuan yang mampu menaklukan hati si pencipta Facebook, Mark Zuckerberg. Priscilla Chan pun kini resmi menyandang gelar Nyonya Zuckerberg.
Apabila dibandingkan dengan popularitas Mark Zuckerberg sebagai pendiri Facebook, nama Priscilla Chan memang nyaris tak terdengar. Setelah menggelar pernikahan yang sederhana pada Sabtu (19/5) di Palo Alto, California, profil perempuan keturunan Asia berusia 27 tahun ini pun langsung menghiasi berbagai media dunia.
Tanggal pernikahan itu bukan tanpa alasan. Hanya beberapa hari setelah itu, Mark pun meluncurkan penawaran saham Facebook. Tepat seminggu setelah sang istri lulus dari sekolah dokter dan dirinya merayakan ulang tahun ke-28. Chan yang keturunan China-Amerika, ini mengenal Zuckerberg pada 2004 di Universitas Harvard, tempat mereka kuliah. Selain lancar berbahasa Kanton, Chan ternyata juga menguasai sejumlah bahasa internasional (poliglot) yakni Inggris dan Spanyol.
Chan lulus dari Harvard pada 2007 kemudian ia menghabiskan dua tahun mengajar di sekolah bergensi Harker School di San Jose sebelum memulai studi medisnya di UCSF, salah satu universitas top di Amerika.
Karier dokter
Chan memang tidak sepenuhnya ingin berkarier di bidang kedokteran, setidaknya hal itu tergambar dari sebuah artikel Harvard Crimson 2005 yang saat ini beredar di media sosial. Artikel itu diterbitkan ketika Zuckerberg mengumumkan ia akan meninggalkan Harvard, ia sempat menyebutkan Chan: "Hei Priscilla, apakah kamu ingin bekerja di Facebook?" tanya Zuckerberg. "Aku tentu sangat senang bisa bekerja di Facebook," jawab Chan.
Bekerja di jejaring sosial memang tidak pernah terwujud, tapi Chan masih memberikan pengaruh atas pekerjaan Zuckerberg. Gairahnya di bidang kedokteran dan kepedulian terhadap anak yang sakit kala pelatihan mendorong sang suami membuat program donasi organ melalui Facebook.
Meskipun telah menjadi istri seorang miliuner, Dr Chan tampaknya tidak akan mengikuti gaya hidup layaknya istri miliuner lainnya. Menurut rencana, pada akhir tahun ini, Chan akan memulai praktiknya sebagai dokter anak.
Apabila dibandingkan dengan popularitas Mark Zuckerberg sebagai pendiri Facebook, nama Priscilla Chan memang nyaris tak terdengar. Setelah menggelar pernikahan yang sederhana pada Sabtu (19/5) di Palo Alto, California, profil perempuan keturunan Asia berusia 27 tahun ini pun langsung menghiasi berbagai media dunia.
Tanggal pernikahan itu bukan tanpa alasan. Hanya beberapa hari setelah itu, Mark pun meluncurkan penawaran saham Facebook. Tepat seminggu setelah sang istri lulus dari sekolah dokter dan dirinya merayakan ulang tahun ke-28. Chan yang keturunan China-Amerika, ini mengenal Zuckerberg pada 2004 di Universitas Harvard, tempat mereka kuliah. Selain lancar berbahasa Kanton, Chan ternyata juga menguasai sejumlah bahasa internasional (poliglot) yakni Inggris dan Spanyol.
Chan lulus dari Harvard pada 2007 kemudian ia menghabiskan dua tahun mengajar di sekolah bergensi Harker School di San Jose sebelum memulai studi medisnya di UCSF, salah satu universitas top di Amerika.
Karier dokter
Chan memang tidak sepenuhnya ingin berkarier di bidang kedokteran, setidaknya hal itu tergambar dari sebuah artikel Harvard Crimson 2005 yang saat ini beredar di media sosial. Artikel itu diterbitkan ketika Zuckerberg mengumumkan ia akan meninggalkan Harvard, ia sempat menyebutkan Chan: "Hei Priscilla, apakah kamu ingin bekerja di Facebook?" tanya Zuckerberg. "Aku tentu sangat senang bisa bekerja di Facebook," jawab Chan.
Bekerja di jejaring sosial memang tidak pernah terwujud, tapi Chan masih memberikan pengaruh atas pekerjaan Zuckerberg. Gairahnya di bidang kedokteran dan kepedulian terhadap anak yang sakit kala pelatihan mendorong sang suami membuat program donasi organ melalui Facebook.
Meskipun telah menjadi istri seorang miliuner, Dr Chan tampaknya tidak akan mengikuti gaya hidup layaknya istri miliuner lainnya. Menurut rencana, pada akhir tahun ini, Chan akan memulai praktiknya sebagai dokter anak.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !